Program respek provinsi papua
Gaya Hidup. Fesyen Hobi Karir Kesehatan. Film Humor Media Musik. Bahasa Edukasi Filsafat Sosbud. Kotak Suara. Analisis Kandidat. Birokrasi Hukum Keamanan Pemerintahan. Ruang Kelas. Digital Lingkungan Otomotif Transportasi. Kuliner Travel. Konten Terkait. Laporkan Konten.
Lukas Enembe, S. IP, MH gub. Home Berita Detail Berita. Respek, Program Mengentaskan Kemiskinan Pendidikan dan kesejahteraan sampai dengan saat ini, masih menjadi masalah mendasar bagi masyarakat di kampung-kampung, yang ternyata tidak hanya terjadi di Provinsi Papua tetapi juga di seluruh Indonesia bahkan di dunia. Hal ini diberlakukan untuk menghindarkan masyarakat Papua dari membicarakan hal-hal substansial dan multidimensional yang melilit mereka.
Kendatipun banyak hal yang berusaha didekati Undang-Undang No. Program Respek bisa menjadi instrumen untuk meraih dukungan masyarakat guna mempertahankan kekuasaan. Pengucuran dana ke kampung-kampung tampak pro-rakyat, namun menjadi investasi politik yang besar.
Karena itu, otoritas kekuasan yang sedang berjalan harus dipertahankan demi tetap jalannya aliran dana. Hal ini akan jelas saat pemilihan gubernur. Tidak dipungkiri bahwa di kampung-kampung dana Respek sudah menjadi sumber datangnya uang bagi masyarakat lokal. Setiap tahun dana itu dikucurkan kepada rakyat, tanpa memperhitungkan berhasil atau tidaknya penggunaan dana Respek teresebut.
Dalam hal ini pemerintah tidak berhasil dan gagal total. Terkesan ada proses pembiaran pengolahan ekonomi rakyat. Sehingga masyarakat secara bebas menggunakan dana Respek yang diterimanya. Seharusnya pemerintah yang berwenang harus mengontrol apakah masyarakat atas berhasil-tidaknya mengelolah ekonominya, tetapi hal ini pun tidak dilakukan, maka dengan sebebas-bebasnya masyarakat menggunakan dana itu sesuai kebutuhan yang diperlukan.
Dana itu digunakan entah kapan saja, ia mau gunakan. Kebebasan menggunakan uang berawal dari penyerahan uang oleh pendamping respek kepada masyarakat, melalui kepala kampung langsung diserahkan kepada Ketua team yang sudah ditunjuk oleh Masyarakat.
Setelah penyerahan itu, para pendamping meninggalkan tempat itu, sehingga tidak ada proses selanjutnya yang dilakukan oleh pendamping Respek. Setetelah penyerahan mereka menganggap tugasnya selesai. Hal ini berakibat fatal dengan tujuan Respek yang sebenarnya.
Oleh karena itu, pemerintah harus mengevaluasi cara kerja para pendamping Respek, agar tidak terkesan dari sisi konsep RESPEK memang program yang ideal, tapi dari sisi penyerapan tidak kena pada sasaran yang sebenarnya. Membangun karya pastoral bertujuan untuk perubahan sosial di tengah masyarakat. Perubahan yang berfocus pada kehidupan sehari-hari dan masalah-masalah riil yang dihadapi umat.
Untuk melasksanakan pastoral partisipatif bersama umat, tidak harus memulai dari kekosongan. Sudah ada banyak pemikiran dan kebiasaan baik ada dalam umat kita, yang dapat kita kembangkan untuk memperkuat sosial ekonomi tersebut. Ekonomi umat ini hanya dapat dibangun di atas dasar saling percaya. Demikian pula, patut kita menghargai sejumlah inisiatif dan program yang diambil pemerintah dan kekuatan ekonomi berskala besar, misalnya Respek.
Untuk berpartisipasi dalam memberdayakan umat, agar tidak melahirkan pola ketergantungan kepada pemerintah, diperlukan pola pastoral bisa memantau secara kritis dari penggunaan dana respek itu.
Dasar untuk memberdayakan ekonomi umat mestinya dibangun dalam kerangka Komunitas Basis, dan Koperasi-koperasi umat. Kerangka ini pasti ada di tiap-tiap Paroki di Papua. Komunitas Basis, sebagai cara menggereja secara baru yang perlu menjadi wadah saling menguatkan dalam iman, yang membuahkan usaha-usaha yang nyata. Kotak Suara.
Analisis Kandidat. Birokrasi Hukum Keamanan Pemerintahan. Ruang Kelas. Digital Lingkungan Otomotif Transportasi.
Kuliner Travel. Konten Terkait. Laporkan Konten. Laporkan Akun. Lihat foto. Beri Komentar. Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab.
0コメント